9.11.10

Cinta (monyet)

Baru kali ini gw mau ngebahas tentang cinta di blog. Sebelumnya udah pernah belum ya…!? Kayaknya belum! Tau ah, lupa!
Entah kenapa rasa ingin ngebahas masalah cinta ini begitu menggebu-gebu., *gak segitu lebaynya sihh. Apakah gw sedang kasmaran seperti anak-anak remaja yang baru ngerasain jatuh cinta alias puber!? Atau gw sedang merindu dendam kepada seseorang!? Ataukah justru gw sedang patah hati karena cinta *oooh!?
Pertanyaan-pertanyaan di atas memang nggak sepatutnya dijawab di sini, karena pertanyaa-pertanyaan tadi hanyalah bualan gw saja agar kalian terpancing untuk penasaran *ikan kalee dipancing.
Sepertinya gw masih terlalu tabu untuk ngomongin masalah cinta. Agak merinding nyebutnya, halahh. Karena gw merasa masih terlalu hijau untuk ngebahas hal-hal yang membawa kita ke kedewasaan ini. Hahaha, kaya daon ijo!
Cinta itu, bagi gw adalah kata yang terlalu sensitif untuk disebutkan. Kalau kita menyebutkannya kepada teman-teman perempuan saja, sahabat misalnya, tetap aja merasa canggung dan suasana perbincangan seketika berubah menjadi kaku. Jangankan menyebutkannya, mendengarnya aja bisa menggelitik jantung sehingga ia lebih cepat memompa darah ke seluruh tubuh kita. Tak jarang para perempuan melakukan kegiatan yang namanya curhat. Curhat apapun termasuk curhat masalah cinta *meski gak semua cewek kayak gini. Ajaibnya, ketika mereka curhat masalah lain selain cinta, kedua belah pihak begitu hangat dan tidak canggung. Namun, setelah beralih ke persoalan cinta, tiba-tiba suasana obrolan yang tadinya hangat menjadi lebih dingin, sungkan, malu dan memalukan, (buat orang yang curhat) yang tadinya anteng jadi banyak gerak, dan banyak lagi.
(mungkin) terlebih lagi ngomongnya sama cowok, WOW!! Hahah, kalau yang satu ini gw kurang berpengalaman, paling cuma jadi pendengar yang baik para lelaki yang sedang jatuh hati, atau patah hati sama cewek idamannya itu. *dan gw gak nyangka kalau cowok itu bisa melankolis juga, xixixi…. ^^
Saat masih duduk di bangku MTs (SMP), gw adalah orang yang paling banyak menyimpan rahasia para cewek-cewek yang sedang dirundung asmara, wkwkwk. Segala cerita tentang cinta (monyet) mereka dibagi ke gw. Mulai dari temen yang lagi kasmaran, lagi seneng-senengnya pacaran, saat perang dingin dengan sahabat sendiri karena pacar, waktu marahan sama pacarnya sendiri, bahkan sampe cerita mereka putus.
Tapi semua itu ternyata sangat bermanfaat jg untuk diri gw. Karena sering berhadapan dengan orang yang matanya berbinar-binar karena sedang jatuh cinta, dengan orang yang cemberut mengerut karena sedang kecewa akibat cemburu, dan dengan orang yang menangis pilu karena belum lama putus dengan sang pacar, maka pemikiran gw tentang cinta jauh lebih luas, jiahahaha… XD.
Di usia gw yang terbilang cukup dewasa ini, gw udah mengumpulkan referensi pelangi cinta :D. mungkin gw bisa lebih mengerti cara menyikapi syndrome cinta, mulai dari jatuh cinta, senang karena cinta, cemburu, patah hati, dan lain-lain. Kuncinya hanyalah ikhlas, haha…yupp!!
Gw punya kalimat yang mungkin bisa dijadikan rujukan atau motivasi bagi para pecinta : “Jika kau mencintai seseorang, maka bahagiakanlah hatimu dengan mengikhlaskannya”
Cinta memang suatu hal yang ajaib, yang jika seseorang bermain dengannya akan terlena tak ingin berhenti. Cinta itu, jika ditinggalkan dapat membuat penasaran, dan jika dihampiri dapat membunuh pelan-pelan. Tapi gw nggak setuju dengan ungkapan ‘cinta itu dapat merubah rasa t*i menjadi cokelat’. Itu mah cinta apa gila! Kalau mau cokelat, udah aja beli cokelat, gak usah pake berurusan dengan cinta terus makan t*i.
Berbagai opini tentang pengertian cinta memang gak bisa dipaksakan mana yang benar. Karena semua orang berhak dan pernah merasakan hal ini dengan takaran dan sambutan yang berbeda-beda. Gw sebagai manusia normal yang pernah merasakan cinta *ciee, mengartikan cinta itu adalah suatu hal yang ghaib. Datangnya secara halus tanpa sepengetahuan manusia yang nantinya akan merasakan cinta. Adanya ia sangatlah nggak beralasan. Beda halnya dengan rasa suka. Jika orang hanya sebatas suka atau kagum, mungkin ia bisa menyebutkan alasannya, biasanya cenderung kepada hal-hal yang positif, misalnya seorang cowok suka dengan cewek karena ia cantik, pintar, humoris, ramah, dan sebagainya. Namun, cinta tidak demikian.
Cinta memiliki kekuatan, beda halnya dengan sebatas suka. Jika rasa suka bisa dipatahkan dengan nampaknya suatu keburukan dari orang yang ia kagumi, maka cinta tetap bertahan dengan menerima apa adanya *prikitiww…!! ‘Cinta tak melihat getah yang melekat pada baju putihmu’ *suiuitt..!!
Intinya sih,, cinta itu anugerah terindah pemberian Tuhan kepada manusia untuk dijaga keberadaannya. Cinta kepada diri sendiri, cinta kepada keluarga, cinta kepada kerabat, dan cinta kepada sesama :)

2 komentar:

Shoong zshaank blog mengatakan...

hahahaha... boleh juga....

Amikimoy mengatakan...

Iya betul tuh, kalo suka itu cuma perasaan aja dan cepet ilang, tapi kalo udah jatuh cinta susah juga ya. (sepertinya gw mulai bisa membedakan mana cuma suka dan mana cuma cinta).

Gw juga dulu sering jadi tempat curhat mi, jadi banyak menyimpulkan berbagai kesimpulan tentang hubungan yang dinamakan pacaran. Akan tetapi, pada prakteknya, semua teori yang kita dengar dari beberapa cerita tentang cinta monyet itu akan sirna. Pun pada umur yang udah setua ini. Seketika saat kita terserang virus cinta, yang dicintai akan terlihat sempurna walau kita sendiri tau kekurangannya banyak. Dan well, setiap perasaan cinta wajarnya pasti ada keinginan untuk memiliki. Itu sebabnya, untuk mengikhlaskan seseorang buat kita lepas selamanya sangat sulit.

*NGOMONG APAA COBA GUE

Posting Komentar