23.10.12

SOCIOPRENEURSHIP: BERANI SUKSES BERANI BEDA




20 Oktober 2012, bertepatan dengan ulang tahun bapak Dahlan Iskan sebagai meteri BUMN RI, beliau mengisi seminar ‘Sociopreneurship’ dengan tema sesuai judul tulisan ini, yang diadakan di gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya.

Seminar yang diisi oleh hanya bapak Dahlan seorang, dan dengan HTM 0 rupiah ini mengundang para mahasiswa/siswi UB untuk berebut mendaftar pada H-5 demi mengikuti acara ini.

Sekitar pukul 07.45, saat MC ngocah-ngoceh bla bla bla... untuk sedikit menghibur para peserta dan mengisi kekosongan karena mungkin mereka pikir biasanya orang besar dan sibuk seperti beliau akan datang sesuai jam Indonesia, alias ngaret.

..................... (sambutan MC gak perlu dibahas deh ya.... :D)

Dan ternyata, kali ini kita harus bilang WOW, karena tepat pukul 07.58 pak Dahlan sudah terlihat di pintu ruang seminar. Begitu luwes, sederhana, energetic, supel, dan bersemangat, itulah citra positif yang terpancar dari jiwa beliau yang memantul ke retina mata-mata yang menyaksikan.

Tidak banyak sambutan yang disampaikan dari pihak kampus, pak Dahlan lalu membuka pembicaraannya yang diawali dengan kisah penyakit hati yang dideritanya., tidak ada keluhan dan tak pula tergambar kesedihan yang berarti dari wajahnya. Ia kemudian berpesan dan sedikit berorasi kepada kami para mahasiswa/i untuk terus berjuang dan tak gentar dalam meraih cita-cita. Terlebih lagi kita generasi muda yang masih mampu mengobarkan semangat untuk selalu bangkit jika sewaktu-waktu memang harus terjatuh.

Tidak banyak yang disampaikan beliau, karena menurutnya “anak muda itu tidak suka dinasihati, mereka tidak senang pidato, hal seperti itu kurang efektif untuk merubah mereka, dan cara yang paling baik bagi mereka adalah kerja, melakukannya, karena mereka butuh contoh.”

Lalu beliau meminta para peserta langsung mengajukan pertanyaan saja untuk beberapa orang penanya.

Pertanyaan pertama diajukan oleh mhsw FP (Fakultas Pertanian), “Bagaimana strategi pemerintah untuk memajukan pertanian Indonesia, khususnya di bidang pangan, seperti negara Jepang, AS, dan Thailand?”

“memasukkan rancangan kerja BUMN bidang pertanian ke dalam ketahanan pangan. Seperti membantu para petani padi dalam hal benih maupun pupuk. Mereka (petani) membutuhkan pinjaman untuk membeli bahan baku produksi seperti benih dan pupuk. Produksi mereka rendah disebabkan karena benih yang digunakan mungkin belum benar (tidak bersertifikat) atau pemakaian pupuk yang masih kurang dari kebutuhan tanamannya, dan lain sebagainya. Pinjaman dana yang akan diberikan tersebut dapat dibayar setelah mereka panen.” Papar beliau.

Satu pengalaman yang diceritakan pak Dahlan saat beliau berkunjung ke sebuah perusahaan gula di daerah Jawa Timur, yang membuatnya agak prihatin dan merasa sedikit aneh, karena perusahaan tersebut semua atasannya, manajernya, sudah senior alias sepuh semua. Dan kemudian setelah beliau menanyakan hal tersebut kepada pihak perusahaan alasannya ternyata memang sudah peraturan perusahaan bahwa naik jab`tan itu seperti ‘naik tangga’. Beliau kurang mengindahkan kebiasaan seperti itu, karena baginya ‘hanya anak muda yang bisa membawa kemajuan’ (melihat perusahaan tersebut hidup tanpa perkembangan).

Lalu pertanyaan kedua yang datang dari FMIPA, jurusan Biologi, bertanya tentang peran pemerintah dalam kegiatan pengembangan penelitian, seperti dalam rekayasa genetik. Karena karakternya yang cukup humorous, beliau malah menjawabnya dengan guyonan, “saya pengen, bisa nggak anak biologi merekayasa gen hewan, babi, yang rasanya menjadi tidak seperti babi, sehingga namanya bukan lagi babi, biar bisa halal dikonsumsi.” :D

Lalu, ketika mhsw FISIP bertanya tentang kapan sebaiknya seseorang memulai bisnis dan langkah apa saja yang harus dilakukan agar cepat mencapai kesuksesan. Jawaban yang diberikan pak Dahlan cukup simple, “untuk memulai bisnis lebih baik dimulai sejak masih muda, karena jika masih muda apabila mengalami jatuh maka akan lebih cepat bangkit kembali, masih bersemangat, karena memang harapannya masih panjang. Dan jika ingin mencapai sukses dengan segera yaa lakukan segera, atau bekerja segera, atau nikahi anaknya pak Chaerul Tanjung :D”. :D :D :D

Beliau mengutarakan prinsipnya, bahwa meskipun negara ini tidak mau maju, maka akan terpaksa maju, karena penduduknya yang 136 juta jiwa ini telah maju dan pasti akan menuntut untuk maju, atau berpikir untuk maju.


.....Dan masih beberapa pertanyaan para peserta lainnya yang diajukan kepada pak Dahlan----


Di sisa-sisa pembicaraannya pada seminar yang berlangsung hanya selama satu jam ini, beliau berpesan “kita harus merasakan dunia /bumi ini harus lengkap, bukan sempurna., seperti ada yang baik-jahat, ada yang kaya-miskin, dan segala manusia dengan profesi masing-masing. Kita harus mensyukuri apa yang telah ada, serta bertawakal kepada Allah.”