29.4.10

Pengujian Mutu Benih

Benih merupakan benda hidup yang di dalam Undang-undang RI No. 12 Tahun 1992 disebut sebagai tanaman atau bagian tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman.
Produksi benih oleh produsen benih diadakan untuk kelangsungan atas ketersediaan bahan perbanyakan tanaman tertentu. Hal tersebut dilakukan guna mempertahankan plasma nutfah yang ada. Produksi benih yang dilakukan tidak hanya sekedar memperhatikan kuantitatif dari produksi itu sendiri tetapi kualitatif benih juga diutamakan. Mutu benih sangat penting untuk diperhatikan karena benih bukan merupakan benda mati yang dijual di pasaran kemudian dipakai/dikonsumsi hingga habis kegunaannya. Benih yang hendak digunakan oleh para konsumen (konsumen dalam hal ini adalah petani) adalah benih yang memiliki kriteria sesuai dengan permintaan/selera masyarakat. Apabila masyarakat mencari/membutuhkan bahan makanan yang “seperti ini dan itu” (kriteria tertentu), contohnya seperti nasi yang pulen dan wangi, maka para petani pun akan membudidayakan tanaman padi yang nantinya akan menghasilkan beras yang bersifat demikian. Untuk membudidayakan/memproduksi beras seperti yang diinginkan tersebut, petani akan membutuhkan bahan perbanyakan (benih) yang nantinya akan menghasilkan beras/nasi yang pulen dan wangi (menyesuaikan selera masyarakat). Untuk itu, produsen benihlah yang bertugas dalam penyediaan benih dengan criteria yang sesuai keinginan konsumen.
Dalam proses budidaya padi, petani selalu menghendaki tanaman yang bermutu baik dengan produktivitas yang tinggi. Agar dapat menghasilkan benih yang bermutu tinggi memerlukan suatu sistem yang mampu menangani masalah perbenihan. Di Indonesia, sistem yang menangani masalah perbenihan khususnya mutu benih adalah Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). BPSB terdiri dari beberapa fungsional yang membentuk suatu sistem, dan sistem tersebut mengarah kepada pemeliharaan mutu benih yang akan dipasarkan oleh pihak produsen. Di dalam tugasnya, BPSB melaksanakanpengujian benih laboratories untuk mengetahui mutu benih yang telah diproduksi dan diolah. Dalam pengujian laboratories terdapat beberapa kegiatan pengujian yang hasilnya merupakan parameter dari mutu benih itu sendiri. Pengujian tersebut terdiri dari pengujian rutin dan pengujian khusus.
Pengujian rutin merupakan pengujian standar yang selalu dilakukan terhadap contoh benih yang dikirim produsen. Di antara pengujian rutin tersebut yaitu pengujian daya berkecambah (DB), analisis kemurnian benih, penetapan kadar air, dan penetapan varietas. Sedangkan pengujian khusus merupakan pengujian yag dilakukan atas dasar keadaan suatu lot (kelompok) benih yang memungkinkan harus dilakukan pengujian khusus, dan di antara pengujian khusus tersebut yaitu pengujian viabilitas benih, penetapan bobot 1000 butir, pengujian heterogenitas, pengujian kesehatan benih, dan pengujian vigor benih. Pada umumnya, produsen benih mencantumkan deskripsi mutu benih pada kemasan yang terdiri dari deskripsi benih hasil pengujian rutin seperti pengujian DB, analisis kemurnian, dan kadar air benih.
pengujian DB memberikan informasi mengenai viabilitas suatu lot benih yang diuji. Untuk benih yang berukuran kecil (contonya seperti benih padi), pengujian dapat menggunakan media kertas yaitu dengan metode UKD (Uji Kertas Digulung), UKDdp (Uji Kertas Digulung dalam plastik), UDK (Uji Di atas Kertas), UAK (Uji Antar Kertas), dsb. Benih yang telah ditanam pada media, disimpan pada alat pengecambah benih yang telah dibentuk sedemikian rupa sehingga intensitas cahaya yang masuk dan kelembaban udara di sekitarnya dapat diatur. Hasil pengujian ini dapat diperoleh dalam waktu yang telah ditetapkan sesuai komoditas tanaman.
Yang menjadi parameter pengujian DB adalah jumlah kecambah normal, abnorma, dan benih mati. Untuk menentukan lulus atau tidaknya contoh benih, penguji harus ahli dalam menentukan keadaan kecambah/benih. Benih yang mampu berkecambah secara normal dihitung untuk memperoleh persentase kecambah normal. Lulus atau tidaknya pengujian DB, dapat dilihat dari hasil persentase kecambah normal yang dibandingkan dengan standar kecambah normal minimum yang telah ditetapkan pemerintah.
Pengujian kemurnian benih yang juga merupakan deskripsi mutu benih yang pada umumnya dicantumkan pada kemasan oleh pihak produsen merupakan pengujian yang bertujuan untuk memperoleh persentase kemurnian suatu lot benih. Prinsip dari pengujian ini yaitu dengan memisahkan benih ke dalam tiga komponen, yaitu benih murni (benih yang dimaksud oleh pihak produsen), benih tanaman lain (benih komoditas lain, atau varietas lain yang masih satu komoditas), dan kotoran benih. Untuk memperoleh persentase kemurnian maka benih murni ditimbang pada unit penimbang, dan hasilnya dibandingkan dengan standar minimum benih murni.
Selanjutnya, penetapan kadar air yang bertujuan untuk mengetahui banyaknya air yang terkandung dalam benih. Pengujian ini sangat penting dilakukan karena untuk mempertahankan mutu benih yang beredar dipasaran, kadar air dalam benih harus diminimalisir guna menghindari kerusakan pada benih serta mencegah serangan penyakit benih.
Penetapan kadar air benih dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan menguapkan air yang terkandung dalam benih secara langsung, yaitu dengan menggunakan oven sebagai alat penguap kadar air tersebut. Pengujian dengan metode ini membutuhkan waktu yang lama, tidak secepat metode tidak langsung. Metode tidak langsung dapat memberikan informasi kadar air benih pada saat itu juga, dan tanpa menunggu waktu beberapa jam. Alat yang biasa digunakan yaitu grain moisture tester kett aquasearch 600 yang dapat mengukur jumlah kadar air melalui arus elektrolit air yang bereaksi dengan sistem kerja alat tersebut.

24.4.10

bukan Sejarah Nasional

Tanggal yang sangat bersejarah ini, bagi perempuan kelahiran 24 April 1989 telah membuat cerita baru di tahun 2010. Tanggal ini selalu membuat cerita haru-bahagia di tiap tahunnya untuk saya maupun orang di sekeliling saya. Cerita-cerita ini tersimpan sebagai sejarah bukan nasional, melainkan “Hari Sejarah Individual” di mana pihak yang terkait dalam sejarah ini hanya satu orang, yaitu tak lain adalah saya sendiri :D.
Anniversary yang telah terjadi sekali setiap tahunnya menjadi dokumen yang siap santap kenangan lampau. Born day yang sama dengan ibunda (almh) membuat tanggal bersejarah ini tidak pernah sepi cerita. Merayakannya berdua (entah apa saja yang kami lakukan, makan-makan, shopping, jalan-jalan, dll. *ibu dan anak gadisnya yang kompak).
Tahun 2010, yang kini saya duduk di bangku kuliah, saya diberikan hadiah yang selama 21 tahun belum pernah saya dapatkan dari teman-teman saya. Hadiah ini memberi kesan yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Namun anehnya, hadiah ini diberikan sebelum tepat tanggal 24 April, alasannya karena tanggal 23 April sudah mulai libur kuliah sehingga teman-teman saya khawatir jika nanti mereka tidak sempat memberikan kejutan yang sebenarnya sudah saya ketahui XD.
Tanggal 22 April merupakan hari terakhir saya ujian tengah semester, namun saya terhadang untuk pulang ke Jakarta, pasalnya masih ada tugas dosen yang harus diselesaikan serta pengambilan draft TA ke dospem. Ternyata….,sore harinya saya pun tidak jadi ikut ke rumah dospem, tetapi justru diajak teman-teman untuk mengurus urusan fieldtrip.heuh.
Lelahnya hari itu! Masih memakai seragam kebangsaan TIB (Teknologi Industri Benih), pulang dari bepergian saya langsung ditarik teman-teman yang begituuu baiikkk dengan saya, sehingga mereka begitu tega mengikat tangan saya DPR (Dibawah Pohon Rindang). Lokasi pembantaian atas diri saya yaitu di samping warung “ayam penyet” milik salah seorang pembantai saya. Pembantaian yang dilakukan oleh orang Aceh, Medan, dan sekitar wilayah Indonesia lainnya menyisakan bau amis telur, minyak jelantah, dan bahan-bahan nggak karuan lainnya. Pekerjaan yang mereka lakukan terhadap saya membuat saya mengingat kembali kelakuan di masa MTs, namun kali ini jauh lebih sadis, bengis, dan sedikit kreatif.
Ketika tanggal 24 April…,pagi-pagi karena belum ada kerjaan di rumah, saya iseng-iseng membuka laptop dan saat login facebook sudah banyak notification. Ucapan selamat dan doa dari teman-teman dan guru-guru mencerahkan pagi ini. Di tanggal yang bersejarah ini, saya akan meninggalkan cerita yang nantinya akan menjadi sejarah baru di tahun ke-21. Menulis sebuah coretan tak berarti sambil berbaring di tempat tidur dan mendengarkan musik, kemudian mempostingnya ke blog meongmhs.blogspot.com hingga tulisan ini dibaca oleh para pembaca yang begitu hebat karena masih tetap ingin menikmati tulisan yang sebenarnya kurang berguna.
Anniversary kali ini tetap membuat saya merasa luar biasa karena hari ini saya dapat melakukan hal-hal yang sangat jarang dilakukan, dan mungkin baru kali ini memiliki kesempatan untuk mengingat dan memikirkan hal-hal yang begitu berarti namun sering dianggap tidak berarti sehingga jarang dipikirkan.
Di hari ulang tahun, kado/hadiah merupakan salah satu hal yang selalu disinggung. Orang tua saya tidak selalu mencirikan hari ulang tahun ini dengan pemberian hadiah istimewa. Ayah saya tidak mempersembahkan sesuatu yang menjadi ciri khas peringatan ulang tahun. Namun, saya berharap di usia yang beranjak dewasa ini dapat melahirkan sikap yang lebih dewasa dari tahun sebelumnya, baik pola pikir, maupun sikap dalam menghadapi segala hal.
Saya tidak menjadikan blog posting ini sebuah “diary in anniversary”, tetapi setidaknya bisa menjadi motivator bagi pembaca dan saya sendiri.
Acungan jempol selalu saya berikan untuk ayah tersayang karena hadiah yang telah diberikan. Perawatan saya selama berbulan-bulan saat bayi hingga balita merupakan hadiah dari mereka. Sekolah di Taman Kanak-kanak (TK), mainan segala rupa termasuk boneka barbie dan susan, ayunan yang hingga kini masih bertengger di halaman rumah, jalan-jalan ke tempat wisata, kesempatan kuliah, handphone, laptop, buku-buku, dan masih banyak lagi yang tidak akan sempat bila disebutkan satu per satu. Mereka memberikan hadiah tidak menunggu datangnya waktu ulang tahun. Tetapi, sikap dan sikap yang mereka tularkan kepada sayalah yang paling istimewa. Mereka telah menghadiahkan sebuah kejujuran, kesabaran, dan segala kebaikannya, meskipun pada kenyataannya sulit bagi saya untuk mengoptimalkan hadiah istimewa tersebut.
Terimakasih kepada kedua orang tua saya & keluarga lainnya, serta seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam membangun kepribadian perempuan lucu ini. Hehee…… :D
*jangan serius-serius ah bacanya