6.7.15

Inisiasi Tanaman Sungkai

Sungkai adalah tanaman kayu yang sering dimanfaatkan sebagai bahan pokok produk-produk kayu seperti lemari, meja, bangku, dipan, daun puntu dll. Kebutuhan produksi yang terus berlangsung tersebut menuntut  bahan pokoknya untuk terus berproduksi demi memenuhi permintaan industri. Sementara, tanaman kayu tersebut tidak mudah dibudidayakan secara cepat dan banyak dalam waktu yang relative cepat  melalui budidaya konvensional.

Sebagai alternative yang lebih baik untuk perbanyakan sumber bibit, dapat dilakukan perbanyakan melalui kultur jaringan. Karena dengan kultur jaringan, dapat menghasilkan bibit-bibit yang lebih banyak dan relative lebih cepat, serta bibit yang sehat bebas penyakit/virus.

Namun dalam pelaksanaannya, proses perbanyakan melalui kultur jaringan akan menghadapi tantangan yang cukup rumit pada proses awal, yaitu proses inisiasi.

Dalam kultur jaringan, proses inisiasi merupakan proses yang paling sulit. Kegiatannya yaitu memindahkan eksplan (bahan tanam) dari ruang terbuka ke dalam ruang aseptic, yang terdiri dari proses sterilisasi eksplan hingga inokulasi (penanaman).

Berbagai prosedur sterilisasi eksplan pada tiap jenis tanaman telah dilakukan oleh para praktisi kultur jaringan, dan dapat menghasilkan respon yang berbeda-beda. Pada jenis tanaman kayu seperti sungkai harus diberi perlakuan khusus dengan modifikasi prosedur dan bahan sterilan dengan tepat.

Percobaan inisiasi yang telah saya lakukan yaitu
-     Perendaman  deterjen 1 gr/ 100 ml
-     Perendaman fungisida 0.2 gr/ 100 ml, 2 kali
-     Perendaman bakterisida 0.2 gr/ 100 ml
-     Perendaman asam sitrat 0.4 gr/ 100 ml
-     Perendaman antibiotic + asam sitrat 0.2 gr/ 100 ml
-     perendaman larutan klorok 7%, 5% dan 3 %
-     bilas air steril 3 kali


Pada percobaan inisiasi tersebut, hanya 8% (2 dari 24 plantlet) yang menghasilkan plantlet yang steril dan tetap hijau, 8%kontaminasi  cendawan dan 84% browning.

Pada percobaan selanjutnya, saya memberikan perlakuan yang berbeda untuk tahap sterilisasi. Berikut tahap sterilisasinya

- Perendaman deterjen 1 gr/ 100 ml
- perendaman asam sitrat
- dialiri air
- perendaman fungisida 200 mg/ 100 ml, 2 kali
- perendaman bakterisida 200 mg/ 100 ml, 2 kali
- perendaman antibiotic
- perendaman larutan klorok 5%, 3%, dan 1.5%

Dari percobaan kedua, eksplan sungkai yang tetap hijau sebanyak 13% (4 dari 31 eksplan), 13% kontaminasi cendawan,  dan 74% browning.




Evaluasi dalam inisiasi tanaman sungkai masih perlu dilakukan, hingga menemukan formulasi pencegahan kontaminasi, browning, dan mati nya eksplan.