29.8.10

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi ??

Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia kian meningkat. Pertumbuhan ini tak mampu dikendalikan oleh pihak pemerintah maupun intern rumah tangga itu sendiri. Hal tersebut mungkin juga disebabkan karena faktor ketidakseimbangan antara angka kelahiran dengan angka kematian, akibatnya jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian.

Lonjakan jumlah penduduk ini serta merta membawa dampak pada kehidupan warga Negara. Menyempitnya luasan lahan permeter persegi per orangnya, meningkatnya kebutuhan pangan dalam negeri, serta meningkatnya kebutuhan lapangan pekerjaan di segala bidang. Poin terakhir merupakan dampak yang paling utama dari peningkatan jumlah penduduk karena faktor ini dapat melahirkan dampak-dampak baru. Kepadatan penduduk dengan keterbatasan penyediaan lapangan kerja menjadi kendala utama pada keadaan perekonomian Negara serta kesejahteraan penduduk itu sendiri.

Semestinya, dengan banyaknya penduduk dapat menciptakan kondisi ekonomi suatu Negara menjadi semakin baik karena dengan banyak penduduk berarti banyak pemikiran, beragam ide, karakteristik, keterampilan, dan keahlian. Hal yang demikian sebenarnya dapat dimanfaatkan dalam proses pengembangan ilmu dan keterampilan untuk kebutuhan perkembangan bidang tertentu. Keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan di tiap bidang tidak selalu sama dan bersifat unique, dan keunikan tersebut akan menunjang antara bidang yang satu dengan yang lain. Semakin beragam keahlian dan keterampilan serta baik pengelolaan diri manusia itu sendiri maka Negara tersebut akan semakin cepat dan luwes dalam menggapai perkembangan dan kemajuan, karena komponen-komponen yang dibutuhkan untuk mengembangkan bidang tertentu telah tersedia. Perlu ditekankan bahwa selain keahlian maupun keterampilan yang dimiliki para penduduk perlu pengeksplorasian yaitu dengan jalan pengelolaan keterampilan tersebut dari pemilik keterampilan/keahlian maupun dari pihak lain yang mampu memberikan dukungan baik moril maupun materil, dalam hal ini contohnya seperti pemerintah.

Indonesia merupakan Negara yang banyak penduduknya, terlebih lagi kekayaan budaya dan adat istiadat yang dimiliki, namun hingga kini belum dapat dirasakan kejayaan seutuhnya baik oleh pihak pemerintah maupun penduduknya sendiri. Padahal, bila diperhatikan potensi yang dimiliki Negara yang makmur ini sangat besar, sumber daya alam yang melimpah, serta sumber daya manusia yang banyak. Mengingat kedua sumber daya tersebut sangat melimpah di negri ini, ada potensi kemajuan dan perkembangan di segala sektor/bidang. Ilmu dalam bidang-bidang tertentu memiliki manfaat dan keunggulan masing-masing. Satu sama lain saling menyokong dan menunjang.

Kompetisi-kompetisi atas bidang tertentu yang dibangun dari berbagai pihak, dari berbagai organisasi, maupun dari berbagai persekutuan memiliki misi meningkatkan potensi serta peningkatan mutu bidang tersebut. Tak ayalnya dalam kehidupan di perkotaan, manusia berlomba-lomba untuk memperoleh pekerjaan pada posisi kepeminatan. Yang menjadi ‘masalahnya’ adalah kepeminatan tersebut berdasarkan apa. Jika ditinjau lebih jauh, kepeminatan mereka berdasarkan ‘orientasi persaingan’ artinya banyak dari mereka termakan iming-imingan kesejahteraan hidup yang mengarah pada ‘orientasi uang’. Dengan kata lain, mereka yang bekerja dengan misi memperoleh kesejahteraan berupa “gaji gede” adalah bekerja dengan ‘orientasi uang’.

Mereka tidak menyadari sesungguhnya mereka lebih sering mengalami keterpurukan hanya dengan misi mendapat ‘penghasilan besar’. Jika dicermati, kesejahteraan yang dicari dengan berorientasi demikian hanya bersifat jangka pendek. Dengan kata lain manusia-manusia ini hanya “menerima (gaji) - membelanjakan (konsumtif)”. Mengapa tidak berpikir untuk menjadi manusia yang “menerima (gaji)-memberi (pekerjaan atau mengajarkan ilmu/keterampilan) – menerima (gaji)”. Rantai pertama menunjukkan bahwa kita hanya sebatas bekerja demi memperoleh nafkah untuk dikonsumsi sendiri, sedangkan rantai kedua menunjukkan bahwa kita dapat memperoleh kesejahteraan dengan jalan menyejahterakan orang lain.

Kembali ke pembicaraan sebelumnya, Indonesia memiliki potensi alam yang besar dengan berbagai kebudayaan penduduknya. Kita mampu mengekploitasi kekayaan SDA dan SDM hanya belum pengeksplorasinya. Segala sektor/bidang memiliki potensi yang baik untuk dijadikan matapencaharian, dan kita tidak mesti mengandalkan pihak-pihak tertentu termasuk pemerintah dalam menggapai kesejahteraan hidup.

28.8.10

10 WASIAT ALLAH UNTUK MANUSIA

Wasiat merupakan pesan yang wajib dijalankan, jika sebuah wasiat tidak dilaksanakan mungkin dapat berakibat tidak baik bagi orang-orang yang diberi wasiat tersebut. Allah SWT. telah menyampaikan wasiat melalui nabi Muhammad saw. untuk umat manusia sepanjang masa dalam surat Al-An’am ayat 151-153.

“Katakanlah (Muhammad), ‘Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan menyekutukanNya dengan apapun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka, janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.’ (Al-An’am : 151)

‘Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabatmu dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.’ (Al-An’am : 152)

‘Dan sungguh, inilah jalanKu yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.’” (Al-An’am : 153)

Jika dirinci satu per satu maka 10 wasiat tersebut di antaranya yaitu :

  1. Larangan melakukan SYIRIK
  2. Perintah BERBAKTI kepada orang tua
  3. Larangan MEMBUNUH ANAK karena miskin
  4. Perintah menjauhi MAKSIAT LAHIR BATIN
  5. Larangan MEMBUNUH jiwa yang diharamkan
  6. Perintah MENGELOLA HARTA ANAK YATIM dengan baik
  7. Perintah berlaku ADIL DALAM JUAL BELI
  8. Perintah berkata JUJUR kepada siapapun
  9. Perintah MENEPATI JANJI
  10. Perintah MENGIKUTI JALAN ALLAH yang lurus serta menjauhi jalan lain

27.8.10

Surat Cinta Untuk Para Wanita

Akan saya tunjukkan surat-surat untuk para wanita yang beriman di muka bumi ini. Surat yang telah disampaikan melalui orang yang paling istimewa sejagat raya alam semesta, beuhhh!!! So pasti pada tahu kan siapa orangnya, bukan babe kalian, bukan buyut kalian, bukan artis favorit kalian, apalagi saya sendiri :D

Hey…hey…siapa dia?!.... Dialah Rasulullah saw. yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. sebagai penyampai risalah karena sifat beliau yang amanah (artinya dapat dipercaya ibu2, *udah tau kyy).

Surat-surat yang disampaikan untuk kaum wanita ini merupakan SURAT CINTA dari Allah SWT. Surat cinta memang ditujukan untuk mengungkapkan rasa kasih dan cinta seseorang terhadap wanita yang ditujunya. Namun, berbeda dengan surat-surat cinta lainnya yang biasa disampaikan para lelaki (manusia) kepada wanita idamannya. Jika surat cinta datangnya dari lelaki (manusia) cenderung mengarah pada hasratnya untuk memiliki wanita yang dimaksud, maka surat cinta yang datang dari Allah SWT mengandung ungkapan cinta kasih secara tersirat, para wanita akan merasa tenteram dan selamat dunia dan akhirat. Asik kan?? Asik dong….!!

Mari kita langsung check them out, tetapi sebelumnya kita baca bacaan basmalah, “Bismillahi rohmani rohiim”

PERINTAH MENJAGA PANDANGAN UNTUK PEREMPUAN MU’MIN

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali pada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak memiliki keinginan (terhadap perempuan), atau anak laki-laki yang belum menyerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.” (An-Nur : 31)

PERINTAH BAGI WANITA MU’MIN UNTUK MENGULURKAN JILBAB KE SELURUH TUBUH

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Al-Ahzab : 59)

PERILAKU ISTRI YANG SHALIHAH

“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shaleh adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka……” (An-Nisa : 34)

CONTOH WANITA YANG BERIMAN : ISTRI FIR’AUN DAN MARYAM

“Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir’aun, ketika dia berkata, ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.’ Dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan Kami), dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitabNya, dan dia termasuk orang-orang yang taat.” (At-Tahrim : 11-12)

KETETAPAN DAN PERINTAH ALLAH BAGI ISTRI-ISTRI NABI

“Wahai istri-istri Nabi, barangsiapa di antara kamu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya azabNya akan dilipatgandakan dua kali lipat kepadanya, dan yang demikian itu mudah bagi Allah. Dan barangsiapa di antara kamu (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allah dan RasulNya dan mengerjakan kebajikan, niscaya Kami berikan pahala kepadanya dua kali lipat dan Kami sediakan rezeki yang mulia baginya. Wahai isteri-isteri Nabi, kamu tidak seperti perempuan-perempuan lain, jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu tunduk (melemahlembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab : 30-32)

SURAT CINTA yang penuh dengan janji, dan janji Allah itu pasti, karena Ia bukanlah pengingkar janji. Semoga SURAT CINTA dari Allah teruntuk wanita-wanita mu’min ini dapat menggugahkan hati kita yang senantiasa membutuhkan cinta, kasih, dan sayang dari Tuhannya. amiin

8.8.10

Mau dibilang 'Demokratis'? atau 'Tak Berpendirian'??

Kadang sikap "bingung" itu memberi kesan Demokratis, namun di sisi lain, ini terlihat Tak Berpendirian.
Lalu..., apa hubungannya antara 'Demokratis' dengan 'Tak Berpendirian' ?!!
*sepertinya memang tidak ada hubungannya
Demokratis, dapat memberi peluang terhadap arah pandang yang berbeda dalam suatu hal.
Tak Berpendirian, dapat menerima suatu hal dari arah pandang yang berbeda.
Demokratis, memiliki kekuatan dari dalam (internal).
Tak Berpendirian, kekuatannya dari luar (eksternal).
Demokratis, masih memiliki kekuatan internal meskipun banyak menerima arahan.
Tak Berpendirian, banyak yang mengarahkan, namun mudah terbawa, seperti kapas yang terbawa angin.
Demokratis, mampu memikirkan sisi positif dan negatif atas suatu hal.
Tak Berpendirian, cenderung lebih banyak berfikir sisi positif suatu hal.
Lalu....,
siapakah diri Anda??
"bingung" untuk menentukan jalan hidup adalah hal yang wajar, karena manusia akan selalu dihadapkan beberapa pilihan selama hidupnya. Yang menjadi pilihan tidak selalu membentuk sifat atau kepribadian manusia, namun sikap dan kepribadian manusia lah yang dapat mempengaruhi Pilihannya.

4.8.10

MENGAPA SANGAT SEDIKIT YANG TERTARIK DENGAN ‘PERTANIAN’ ?

Kalau mendengar kata ‘pertanian’, yang ada di benak orang-orang pasti petani yang berpakaian sedikit kotor, memakai caping, memegang cangkul, berada di sawah, dan selalu berhadapan dengan hama tanaman terutama yang sangat menjijikkan itu, ulat. Memang tak bisa dipungkiri karena pertanian itu kata dasarnya ‘petani’, jadi pengertian ‘pertanian’ segala yang berkaitan dengan petani. Yaa...,yg katro lah kelihatannya, ndeso, dusun, apalah yang jelek-jelek.
Tapi, apakah cakupan pengertian pertanian hanya sesempit itu?? Apakah dunia pertanian semenyedihkan itu?? Seberapa besar pentingnya pertanian dan seberapa simpatinya manusia-manusia di Indonesia ini dengan pertanian KITA??
Tunggu dulu..,
Jangan-jangan masih banyak orang yang belum tahu bahwa pertanian tidak hanya sebatas budidaya tanaman, produksi pangan, sayur, buah, dan lain-lain yang biasa dilihat di pasar tradisional. Bigini teman-teman, pertanian itu tidak hanya mencakup dunia pertanaman (segala hal tentang tanaman serta fungsi produksinya sebagai bahan makanan). Kehutanan, perikanan, peternakan juga masuk dalam kategori pertanian.
Dunia pertanian yang identik dengan flora dan fauna ini memiliki cakupan bidang yang lebih luas. Salah satu contoh yang akan dibahas di sini adalah pertanian dalam konteks ‘tanaman’. Bila membahas dunia pertanian maka akan lebih sering menjumpai kata ‘tanaman’ dibandingkan dengan kata ‘tumbuhan’. Dua kata ini memiliki arti yang berbeda, ‘tanaman’ berarti tumbuhan yang telah dibudidayakan dan biasanya bersifat komersil, sedangkan ‘tumbuhan’ hanya sebatas tumbuhan yang tumbuh tanpa melalui pembudidayaan.
Budidaya tanaman tertentu dilaksanakan atas berbagai tujuan produksi. Pada umumnya tujuan budidaya tanaman adalah untuk memproduksi bahan makanan seperti untuk kebutuhan pangan, bahan baku makanan, minuman, dan sebagainya. Selain itu, produksi tanaman juga mengarah kepada kebutuhan bahan alternatif seperti bahan bakar minyak yang di sebut biofuel, biodiesel. Belakangan ini banyak produsen/penangkar mengarahkan hasil produksinya untuk memproduksi biofuel dengan alasan pendapatan yang lebih tinggi, seperti tanaman jagung, singkong, jarak, bahkan beras (wahh…padahal beras untuk makan aja masih impor!!).
Untuk mengembangkan plasma nutfah, suatu tanaman membutuhkan teknik yang disebut Pemuliaan Tanaman. Ini adalah bagian yang bertugas dalam merakit suatu tanaman baru dari plasma nutfah yang ada, yaitu dengan mengembangkan atau merekayasa sifat-sifat suatu genetik tanaman. Dengan keahlian khusus, para pemulia tanaman atau yang disebut “breeder” mampu menciptakan tanaman jenis baru dengan sifat yang berbeda dari sifat-sifat tanaman yang telah ada sebelumnya. Tahu kah kalian ‘semangka non biji’, itu adalah salah satu hasil yang dicapai oleh seorang breeder. Mereka selalu berinovasi mencari keunikan agar memperoleh peluang pasar yang bagus.
Selain itu, teknik perbanyakan tanaman yang lebih modern sudah menjadi pilihan produsen untuk membudidayakan tanaman produksinya. Teknik ini disebut teknik Kultur Jaringan Tanaman, dan di sini para produsen memperbanyak tanaman melalui teknik in vitro seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada http://meongmhs.blogspot.com/2010/08/blog-post.html. Teknik perbanyakan seperti ini belum banyak digunakan oleh para produsen karena masih segelintir orang yang tahu tentang metode ini. Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit mengingat Kultur Jaringan menggunakan alat-alat canggih. Dan alasan lain, mungkin karena masih sedikit orang yang tertarik dengan bidang pertanian sehingga kurangnya kesadaran akan kemajuan dunia pertanian.
Dalam proses budidaya hingga jual-beli bahan perbanyakan tanaman (benih/bibit) tidak hanya sekedar ‘mengolah tanah-menanam-merawat-panen-…lalu mendistribusikannya untuk dijual’. Namun, di dalamnya terdapat proses pengolahan benih yang berskala industri, proses pengujian benih di laboratorium, serta proses sertifikasi calon benih. Semua proses tersebut mengarah pada peningkatan mutu benih sebagai bahan perbanyakan tanaman.
*Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai Pengujian Mutu Benih dan Sertifikasi Benih dapat dilihat pada bagian judul yang lain.
Cakupan pertanian yang luas ini membuat sektor pertanian membutuhkan tenaga terampil yang jauh lebih banyak. Sebenarnya masih banyak bidang pertanian yang belum saya singgung, karena jika dibahas semua saya khawatir para pembaca akan jenuh sehingga meninggalkan wacana ini sebelum selesai dibaca. :D
Untuk itu, sudahkah Anda mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas mengenai dunia persilatan?ehh..,salah!! Dunia Pertanian??? J

1.8.10

Kultur Jaringan

A. Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode perbanyakan tanaman dengan prinsip perbanyakan tanaman secara vegetatif. Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan berbeda dengan teknik konvensional. Teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik di dalam botol kultur dengan media dan pada kondisi tertentu. Teknik ini sering disebut kultur in vitro (bahasa latin) yang berarti “di dalam kaca”. Teori dasar dari kultur in vitro ini yaitu teori “Totipotensi” yang berarti bahwa setiap bagian tanaman yang ditanam dapat tumbuh pada media dan kondisi yang sesuai karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan yang hidup.
B. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Kultur Jaringan
Teknik perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan dilakukan tentu karena memiliki kelebihan dari teknik biasa yang pada umumnya dilakukan, di antaranya yaitu:
1. Dapat menghasilkan bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dan dalam waktu singkat
2. Dapat dilakukan kapan saja bahkan sepanjang tahun, karena tidak tergantung pada musim
3. Tidak memerlukan tempat yang luas
4. Bibit yang dihasilkan lebih sehat
5. Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik
Selain kelebihan, juga terdapat kekurangan dalam menggunakan teknik kultur jaringan
1. Biaya yang dibutuhkan cukup besar, karena dilakukan di dalam laboratorium dan menggunakan bahan kimia
2. Memerlukan keahlian khusus
3. Memerlukan proses aklimatisasi, karena tanaman hasil kultur jaringan biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta terbiasa tumbuh dilingkungan yang memiliki kelembaban udara yang tinggi
C. Media dan Nutrisi untuk Kultur Jaringan
1. Hara anorganik
Kebutuhan hara anorganik yang digunakan yaitu terdapat pada 12 jenis bahan kimia.
2. Hara organik
Tanaman yang tumbuh dalam kondisi normal bersifat autotrof dan dapat mensintesa semua kebutuhan organiknya. Tanaman in vitro dapat mensintesa vitamin-vitamin ini namun diperkirakan mereka tidak dapat menghasilkan vitamin dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhannya. Untuk itu perlu penambahan vitamin eksternal untuk kebutuhan nutrisi tanaman. Biasanya sering ditambahkan air kelapa, jus jeruk, ekstrak ragi, jaringan pisang, dan lain-lain.
3. Sumber karbon
Tanaman pada kultur jaringan tumbuh secara heterotrof, dan karena mereka tidak cukup untuk mensintesa kebutuhan karbonnya maka harus ditambahkan sukrosa ke dalam media. Sumber karbon ini menyediakan energi selama proses pertumbuhan tanaman. Selain sukrosa dapat juga digunakan karbon lain seperti glukosa, maltosa, fruktosa, dan galaktosa.
4. Agar
Umumnya tanaman dikulturkan pada media padat seperti gel dengan menggunakan agar atau Gelrite atau Phytagel. Media tidak dibuat terlalu padat (mengeras) karena akan mengganggu difusi hara ke tanaman.
5. pH
media yang dibutuhkan biasanya kisaran 5,6-5,8. Jika pH kurang dari 5,2 maka media tidak dapat membeku, sedangkan jika pH lebih dari 6,0 maka media menjadi terlalu keras.
6. ZPT
Zat Pengatur Tumbuh ditambahkaan sesuai kebutuhan inisiasi pertumbuhan. Untuk inisiasi akar perlu ditambahkan auksin dengan sedikit sitokinin. Untuk inisiasi tunas ditambahkan sitokinin dengan sedikit auksin.
7. Air
Kultur jaringan biasanya menggunakan air destilata (aquades) yang bebas dari campuran organik maupun anorganik lain.