Sebenarnya, sesuatu yang dicari ini masih dapat diperoleh/dicapai, dalam hal ini yaitu rotan. Rotan yang dimaksudkan sesungguhnya masih dapat ditemukan karena telah diakui keberadaannya, hanya saja orang yang mencarinya tidak tahu di mana keberadaannya dan ia belum menemukan arah petujuk agar bisa memperolehnya.
Perumpamaan ini bisa dihubungkan dengan suatu keinginan atau cita-cita seseorang, yang begitu antusias dan yakin atas tujuan yang dikehendakinya.
Sesuatu hal yang menjadi impian akan selalu dikejar oleh pemburunya. Tetapi apabila pemburunya tersebut merupakan manusia yang kurang menghargai lelahnya hidup, yaitu orang yang pesimis sebelum masuk ke medan perang, maka ia akan mengambil jalan/alternatif lain yang baginya lebih mudah untuk diperoleh, meskipun ia tahu tujuan utama yang sebelumnya ia idamkan jauh lebih baik. Penyimpangan tersebut dilakukan atas dasar kebuntuannya dalam mencari arah petunjuk menuju harapan itu.
Mereka lazimnya seperti orang yang terburu-buru dikejar masa (waktu). Bagaikan orang yang berdiri di atas dahan sehingga mereka khawatir akan terjatuh ke tanah. Terputusnya episode impian di masa depan yang diakibatkan sifat pesimis diri.
Sang pemburu impian kehilangan semangat setelah berjalan sekian kilometer. Ia kehabisan tenaga saat berada dipersimpangan jalan. Lalu ia menemukan sebuah telaga yang tak jauh dari tempat ia berdiri. Telaga tersebut terlihat menawan, meski tak secantik dan semolek telaga yang selalu ada dibenaknya. Begitu mudah orang ini melupakan cita-citanya. Maka ia memutar tubuhnya tanpa peduli lagi kepada bayang-bayang impian yang indah itu.
Kubu lain yang berbeda, mereka pantang menjadi pecundang dalam permainan dunia. Mereka mampu menjadi aktor sekaligus sutradara cerita hidupnya sendiri. Tanpa merasa terbebani dan selalu berusaha untuk tidak membebani yang lain. Ia memberikan goncangan sebagai tanda peneguran kepada jiwa-jiwa yang lapuk dan mudah rapuh.
Hati mereka memiliki top power yang dapat menstabilkan hati yang labil. Baginya, keteguhan hati merupakan tameng yang berperan sebagai pelindung ketika mata pedang menghunus.
Tak ada seorang pun yang mampu memeranginya, sekalipun mereka bersama sekutu-sekutunya. Dan tidak ada satu hal pun yang dapat merebahkan keteguhan hati sang pemburu mimpi itu.
Hati mereka memiliki top power yang dapat menstabilkan hati yang labil. Baginya, keteguhan hati merupakan tameng yang berperan sebagai pelindung ketika mata pedang menghunus.
Tak ada seorang pun yang mampu memeranginya, sekalipun mereka bersama sekutu-sekutunya. Dan tidak ada satu hal pun yang dapat merebahkan keteguhan hati sang pemburu mimpi itu.
Keyakinan yang mantap akan suatu harapan sangat dibutuhkan. Keyakinan bahwa tujuan tersebut mampu membawa pemburunya kepada keadaan yang lebih baik. Optimistis terkadang dipandang sebagai sebuah ego yang tak bisa ditolerir. Bagaimana manusia saja memandang suatu hal dengan prasangka yang baik.
0 komentar:
Posting Komentar