24.9.12

24 September



........SELAMAT HARI TANI NASIONAL YANG KE-52.........

Seperti pada umumnya, memperingati hari penting itu selalu ada pengharapan, cita-cita, doa, dsb.  Peresmian Undang-undang pokok agraria pada tahun 1960 di jadikan sebagai Hari Tani Nasional bagi Indonesia. Dari tahun ke tahun hari penting ini selalu diperingati dengan aksi demonstrasi para petani untuk membela haknya sebagai produsen utama bahan pangan. 

Protes petani yang meminta agar pemerintah menghentikan impor bahan pokok tak dienyahkan. Memang merupakan situasi yang dilematis, karena produksi dalam negeri yang dianggap belum memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
-----------------------------------------

Nggak kebayang jika kesejahteraan petani terlupakan, yang mengakibatkan terjadinya transmigrasi, petani di desa hijrah ke kota demi  mendapatkan pekerjaan yang dianggap lebih layak, dan tentunya lebih menyejahterakan, padahal belum tentu. 

Sudah banyak lahan-lahan perkebunan yang jadi korban investor-investor asing untuk dimanfaatkan kepentingan negara mereka sendiri, contohnya seperti perkebunan kelapa sawit. 

Tanah....tanah kita, wilayah...wilayah kita, pekerjanya sebagian besar dari kita, plasma nutfahnya jg mungkin dari kita,, tapi sayangnya orang Indonesia hanya dijadikan kuli, yaa meskipun bernilai baik karena terbukanya lapangan pekerjaan. 

Saya selalu geregetan jika mmembahas masalah pertanian, apalagi yang berhubungan dengan pangan, perkebunan. 

Temen-temen semua pasti tau kalau tempe yang menjadi icon makanan orang Indonesia kebanyakan berasal dari kedelai impor, kita mengimpor kedelai paling banyak dari Ameria Serikat. Akibat ketergantunga impor, sekitar tahun 2007/2008, negara kita nyaris kehabisan stok kedelai, so, harga tampe jadi melambung, kenapa bisa naik?? Dari info yang saya dapat hal itu terjadi  karena negara importir tersebut mengalihfungsikan lahan produksi kedelai menjadi lahan produksi jagung. Alasan mereka, karena jagung disinyalir menjadi sumber bioethanol, bahan baku yang menjanjikan sebagai pengganti bahan bakar (bahan bakar alternatif). 

Banyak juga spesies jenis tanaman tertentu yang diambil dan dibawa oleh penduduk negara lain, kemudian dikembangkan di sana, dan hasilnya dijual sebagai produk baru, dijualnya pun di negara kita juga. Selain itu, ada pula yang melirik komoditas ini dan itu yang telah diketahui manfaat dan pengembangannya, so, mereka berani menanam saham sepenuhnya untuk memproduksi, hasilnya dibawa untuk kebutuhan negeri mereka.

Dan masih banyak lagi contoh-contoh kasus perdata menyangkut masalah dunia pertanian hulu hingga hilir. Sangat wajar jika para petani selalu melakukan aksi protes, demo, kepada pihak pemerintah karena meskipun petani yang mengerjakan tetap pemerintahlah yang memiliki kekuasaan. 

Lagi-lagi hanya bisa berharap, Semoga Indonesia bisa segera MERDEKA dari ketergantungan impor dan penguasaan pihak ketiga, mampu mewujudkan bangsa yang MANDIRI dan mencapai kesejahteraan masyarakat desa.

0 komentar:

Posting Komentar