24.4.10

bukan Sejarah Nasional

Tanggal yang sangat bersejarah ini, bagi perempuan kelahiran 24 April 1989 telah membuat cerita baru di tahun 2010. Tanggal ini selalu membuat cerita haru-bahagia di tiap tahunnya untuk saya maupun orang di sekeliling saya. Cerita-cerita ini tersimpan sebagai sejarah bukan nasional, melainkan “Hari Sejarah Individual” di mana pihak yang terkait dalam sejarah ini hanya satu orang, yaitu tak lain adalah saya sendiri :D.
Anniversary yang telah terjadi sekali setiap tahunnya menjadi dokumen yang siap santap kenangan lampau. Born day yang sama dengan ibunda (almh) membuat tanggal bersejarah ini tidak pernah sepi cerita. Merayakannya berdua (entah apa saja yang kami lakukan, makan-makan, shopping, jalan-jalan, dll. *ibu dan anak gadisnya yang kompak).
Tahun 2010, yang kini saya duduk di bangku kuliah, saya diberikan hadiah yang selama 21 tahun belum pernah saya dapatkan dari teman-teman saya. Hadiah ini memberi kesan yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Namun anehnya, hadiah ini diberikan sebelum tepat tanggal 24 April, alasannya karena tanggal 23 April sudah mulai libur kuliah sehingga teman-teman saya khawatir jika nanti mereka tidak sempat memberikan kejutan yang sebenarnya sudah saya ketahui XD.
Tanggal 22 April merupakan hari terakhir saya ujian tengah semester, namun saya terhadang untuk pulang ke Jakarta, pasalnya masih ada tugas dosen yang harus diselesaikan serta pengambilan draft TA ke dospem. Ternyata….,sore harinya saya pun tidak jadi ikut ke rumah dospem, tetapi justru diajak teman-teman untuk mengurus urusan fieldtrip.heuh.
Lelahnya hari itu! Masih memakai seragam kebangsaan TIB (Teknologi Industri Benih), pulang dari bepergian saya langsung ditarik teman-teman yang begituuu baiikkk dengan saya, sehingga mereka begitu tega mengikat tangan saya DPR (Dibawah Pohon Rindang). Lokasi pembantaian atas diri saya yaitu di samping warung “ayam penyet” milik salah seorang pembantai saya. Pembantaian yang dilakukan oleh orang Aceh, Medan, dan sekitar wilayah Indonesia lainnya menyisakan bau amis telur, minyak jelantah, dan bahan-bahan nggak karuan lainnya. Pekerjaan yang mereka lakukan terhadap saya membuat saya mengingat kembali kelakuan di masa MTs, namun kali ini jauh lebih sadis, bengis, dan sedikit kreatif.
Ketika tanggal 24 April…,pagi-pagi karena belum ada kerjaan di rumah, saya iseng-iseng membuka laptop dan saat login facebook sudah banyak notification. Ucapan selamat dan doa dari teman-teman dan guru-guru mencerahkan pagi ini. Di tanggal yang bersejarah ini, saya akan meninggalkan cerita yang nantinya akan menjadi sejarah baru di tahun ke-21. Menulis sebuah coretan tak berarti sambil berbaring di tempat tidur dan mendengarkan musik, kemudian mempostingnya ke blog meongmhs.blogspot.com hingga tulisan ini dibaca oleh para pembaca yang begitu hebat karena masih tetap ingin menikmati tulisan yang sebenarnya kurang berguna.
Anniversary kali ini tetap membuat saya merasa luar biasa karena hari ini saya dapat melakukan hal-hal yang sangat jarang dilakukan, dan mungkin baru kali ini memiliki kesempatan untuk mengingat dan memikirkan hal-hal yang begitu berarti namun sering dianggap tidak berarti sehingga jarang dipikirkan.
Di hari ulang tahun, kado/hadiah merupakan salah satu hal yang selalu disinggung. Orang tua saya tidak selalu mencirikan hari ulang tahun ini dengan pemberian hadiah istimewa. Ayah saya tidak mempersembahkan sesuatu yang menjadi ciri khas peringatan ulang tahun. Namun, saya berharap di usia yang beranjak dewasa ini dapat melahirkan sikap yang lebih dewasa dari tahun sebelumnya, baik pola pikir, maupun sikap dalam menghadapi segala hal.
Saya tidak menjadikan blog posting ini sebuah “diary in anniversary”, tetapi setidaknya bisa menjadi motivator bagi pembaca dan saya sendiri.
Acungan jempol selalu saya berikan untuk ayah tersayang karena hadiah yang telah diberikan. Perawatan saya selama berbulan-bulan saat bayi hingga balita merupakan hadiah dari mereka. Sekolah di Taman Kanak-kanak (TK), mainan segala rupa termasuk boneka barbie dan susan, ayunan yang hingga kini masih bertengger di halaman rumah, jalan-jalan ke tempat wisata, kesempatan kuliah, handphone, laptop, buku-buku, dan masih banyak lagi yang tidak akan sempat bila disebutkan satu per satu. Mereka memberikan hadiah tidak menunggu datangnya waktu ulang tahun. Tetapi, sikap dan sikap yang mereka tularkan kepada sayalah yang paling istimewa. Mereka telah menghadiahkan sebuah kejujuran, kesabaran, dan segala kebaikannya, meskipun pada kenyataannya sulit bagi saya untuk mengoptimalkan hadiah istimewa tersebut.
Terimakasih kepada kedua orang tua saya & keluarga lainnya, serta seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam membangun kepribadian perempuan lucu ini. Hehee…… :D
*jangan serius-serius ah bacanya

2 komentar:

Amikimoy mengatakan...

ih lupa deh eike mau komeng apa ya waktu itu... *mikir
sudah beberapa kali gagal komen, sekarang lupa mau komen apa,,cape deh

Hasbi Asyidiqi mengatakan...

coba gw ada tuh pas mia lg di iket,,makin kreatif tuh ngerjainnya.hahaha

Posting Komentar